Jumat, 17 Juni 2016

Budaya, makanan dan ciri khas yang terdapat di pamekasan


A. BUDAYA
Pamekasan merupakan salah satu kota ternama yang ada di Madura. Pamekasan saat ini sedang merajut masa depan yang meluas. Mulai dari kabupaten dengan predikat kota pendidikan Madura, kota budaya, kota gerbang salam, hingga Pamekasan sebagai kota batik (Dinas P & K Kab. Pamekasan, 2006: 12 ). Di Madura sendiri tentunya banyak terdapat kebudayaan termasuk di Pamekasan. Di kabupaten Pamekasan ini ada beberapa kebudayaan. Di Pamekasan alat seperti keris masih menjadi sebuah benda yang sakral. Para kaum tua banyak yang mempunyai keris yang mereka simpan selama bertahun-tahun. Keris ini dipercaya mempunyai kekuatan dan mereka merawat keris tersebut. Ada pula yang menganggap keris tersebut merupakan wujud dari nenek moyang atau sesepuh mereka.
Selain keris, ada pula sebuah tradisi di Pamekasan yang diperingati setiap satu tahun sekali. Tentunya nama Kerapan Sapi tidak asing lagi di telinga kita. Kerapan Sapi merupakan sebuah tradisi yang dipatenkan sebagai tradisi orang Madura. Kerapan Sapi ini merupakan balapan yang terdiri dari dua ekor sapi dan satu joki. Kerapan sapi ini biasanya setiap bulan bahkan setiap minggu dilaksanankan. Akan tetapi ajang bergengsi dari Kerapan Sapi ini biasanya diperingati setiap satu tahun sekali. Ajang ini disebut ajang bergengsi karena memperebutkan Piala Presiden. Ajang bergengsi ini biasanya diselenggarakan di Stadion Hadiwidjojo yang berada di daerah Lawangan Daya. Mayoritas penonoton Kerapan sapi ini adalah laki-laki. Biasanya kerapan sapi ini dimulai dari pagi sampai sore hari.
Tradisi yang lain selain Kerapan Sapi adalah Sapeh Sonok. Sapeh sono’ ini biasanya dilaksanankan setiap tahunnya di Karesidenan tepat sebelah Utara jantung hati Pamekasan. Berbeda dengan Kerapan Sapi, Sapeh Sonok ini dalam dandanannya lebih heboh dari Kerapan Sapi. Disini sapi didandani dengan berbagai macam atribut agar sapi tersebut terlihat cantik. Dan selanjutnya akan dilakukan penilaian kepada sapi-sapi tersebut. Setelah acara Sapeh Sonok ini pada malam harinya akan diadakan acara yang dianggap sakral yang dinamakan “Semalam di Madura” yang dilaksanakan di jantung hati Pamekasan atau yang lebih dikenal dengan Arek Lancor. Acara ini memperkenalkan kesenian-kesenian yang ada di Madura khususnya Pamekasan. Misalnya saja seni tari, seni musik dan seni suara. Banyak orang yang ingin menonton acara ini. Akan tetapi hanya para tamu undangan yang boleh masuk. Yang tidak memiliki undangan hanya dapat melihat dari luar.
Ada pula tradisi menjemput sanak saudara yang naik haji. Biasanya para sanak keluarga bahkan tetangga beramai-ramai diajak untuk menjemput iring-iringan haji. Menjelang subuh biasanya mereka sudah memadati sepanjang jalan yang akan dilewati oleh rombongan haji tersebut. Macet pun tidak dapat dihindari. Anak-anak yng berniat ke sekolah biasanya akan datang terlambat datang ke sekolah karena terjebak macet, bahkan tidak jarang mereka akan memilih berjalan kaki ke sekolah. Sepanas apapun cuaca pada hari itu orang-orang yang sudah menunggu terlihat sangat antusias menunggu kedatangan haji tersebut. Apabila rombongan haji tersebut sudah tiba para sanak saudara yang sudah menunggu akan berbondong-bondong masuk ke mobil dan mengikuti rombongan haji tersebut. Biasanya rombongan haji tersebut akan dikawal dengan puluhan sepeda motor yang akan berkonfoi. Dan ajang menjemput haji ini bisa terbilang cukup unik karena apabila sudah terdengar bunyi sepeda motor yang berkonfoi tadi orang-orang akan keluar rumah dan menonton rombongan haji yang lewat. Para haji pun akan melambaikan tangan dari dalam mobil.
Ada pula tradisi roka tasek atau petik laut. Tradisi ini bertujuan untuk keselamatan para nelayan. Dalam tradisi ini biasanya warga melarung sesajen yang berisi hasil bumi dan kepala kambing ke tengah laut. Semua warga, baik yang tua maupun yang muda biasanya larut dalam suasana upacara tersebut. Sesaji berupa kepala kambing, buah-buahan, nasi kuning dan air kembang yang dikumpulkan agar mendapat barokah dimasukkan ke replica perahu. Sebelum upacara petik laut dimulai, warga menggelar tahlil, doa bersama, dan sholat dzuhur berjamaah, setelah itu warga akan mengarak sesaji. Dengan diiringi musik tradisional ulda-ul khas Madura, sesaji diarak keliling kampong menuju pantai. Sesaji yang akan dilarung ke tengah laut dinaikkan ke atas perahu. Setelah sampai di tengah laut sesaji akan dilepas dan warga berebut memperoleh sesaji yang diyakini mendatangkan berkah dan rejeki
B. MAKANAN KHAS PAMEKASAN
1. Sate Lalat Khas Pamekasan
Jika mendengar lalat pasti anda berfikir bahwa makanan ini terbuat dari lalat, namu sebenarnya Sate Lalat ini bukan lalat yang disate, Namun sate lalat ini adalah sate yang seperti pada umumnya, yaitu sate daging biasa (ayam, kambing, sapi) yang di tusuk kecil2 pake lidi, sate ini yang menjadi unuknya yaitu potongan dagingnya kecil-kecil menyerupai lalat, Dalam penyajian sate ini biasanya di sajika dengan irisan lontong.
2. Soto Lorjuk Khas Pamekasan
Soto lorjuk khas pamekasan ini merupakan soto yang penyajiannya dicampur lorjuk namun sebenarnya soto ini tidak jauh beda dengan soto pada biasanya yaitu penyajian degan lontong, mihun, kecambah goreng dan rebus, remasan rempeyek dan ditaburi bawang goreng. akan tetapi yang menjadikan khanya soto ini di campur lorjuk dengan yang lain adalah buburan kerang lorjuk yang kemudian disiram dengan kuah gurih dan petis yang juga terbuat dari kerang lorjuk.
3. Kerupuk Raksasa Khas Pamekasan
Kerupuk raksasa khas Pamekasan ini mempunyai ukuran sangat besar, Ukuran kerupuk raksasa ini paling kecil adalah 60 x 40 cm. Itu pun jika belum digoreng. Namun setelah digoreng ukuran kerupuk raksasa khas pamekasan ini bisa sebesar meja makan.
4. Keripik Tette dan Petis Ikan Khas Pamekasan
Keripik tette khas pamekasan ini keripik yang terbuat dari bahan dasar singkong. awalnya singkong yang udah di kukus ditumbuk dan ditipiskan, sedangkan petisnya dari ikan tuna atau ikan cakalan. nah kalau keduanya di jadikan satu bakal merasakan kelezatan yang luarbiasa.
5. Rujak Tajin Khas Pamekasan
Rujak tajin khas pamekasan ini adalah, Bubur beras yang dimasak dengan santan sampai lunak yang kemudian ditambahkan irisan bawang daun (bukan bawang prei) dan sedikit garam, Untuk bumbu rujaknya sendiri dari Petis Ikan yang diulek dengan cabe rawit, yang di tambahkan sedikit garam dan gula, sebagai tambahan aga rujak tajin ini semakin mak nyos bisa ditambahkan tomat, cacahan timun dan tauge matang. yang terahir guyur dengan Bumbu rujaknya.
Bagi anda yang berkunjung ke daerah Pamekasan jangan lewatkan makanan khas pamekasan yang dapat menggoyang lidah anda, selain pamekasan ada juga makanan khas bangkalan yang terkenal, dan masih banyak lagi mengenai Makanan Indonesia.
C. CIRI KHAS PAMEKASAN
Batik tulis Pamekasan di Madura merupakan batik dengan motif yang unik dan melegenda. Desa Klampar di Kecamatan Propo, telah menjadi sentral perkampungan batik sejak dulu. Mari intip pembuatan batik tulis di sana.
Keunikan batik Pamekasan Madura terletak pada warnanya, yang sebagian besar berwarna merah terang dalam motif bunga atau daun. Warna klasik ini telah menjadi tren warna batik tulis Klampar Madura yang sangat melegenda.
Sebuah desa di pinggir Kota Pamekasan, yaitu Desa Klampar, memiliki kegiatan kehidupan membatik bagi sebagian besar para wanita selain bertani. Membatik adalah sebuah kegiatan produktif yang mewarnai dusun ini.
Kegiatan membatik merupakan pemandangan yang menjadi daya tarik desa ini. Tidak heran jika Pemerintah Daerah Kabupaten Pamekasan menetapkan Desa Klampar sebagai Kampung Wisata Batik di Madura.
Pamekasan juga masuk dalam rekor MURI karena berhasil membuat kain batik tulis hingga mencapai 1.530 meter. Pemecahan rekor ini dilakukan pengrajin batik secara beramai-ramai dalam satu kali pembuatan pada tahun 2009. Kain tersebut dapat dilihat di Museum Umum Daerah yang dikelola Dinas Pemuda Olahraga dan Kebudayaan Kabupaten Pamekasan.
Jika berkunjung ke Madura, sempatkan ke Pamekasan sekitar 2 jam dari Jembatan Suramadu untuk berburu Batik Pamekasan yang unik. Sempatkan pula mengintip proses pembuatan batik tulis di Desa Klampar yang menjadi pusat batik Pamekasan Madura saat ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar